A. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari kata “systēma” (dalam
bahasa Yunani) yang mengandung arti “keseluruhan dari bermacam-macam bagian”.
Sistem
perekonomian adalah sistem yang
digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya
baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar
antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana
cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang
individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya,
semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di
dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut. Kondisi perekonomian
Indonesia masih tergolong lambat akibat dari berbagai permasalahan yang
dihadapi sekarang ini. Beberapa permasalahan tersebut antara lain. Target
Inflasi tahun 2007 terancam tak tercapai, peluang turunnya tingkat suku bangsa
sangat kecil, iklim investasi masih buruk, tinggkat pengangguran masih
tergolong tinggi.
B. Sistem
Ekonomi
Sistem
ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi
yang dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri.
Sistem
Ekonomi terbagi menjadi 4 macam yaitu :
- Sistem Ekonomi Tradisional
- Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
- Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
- Sistem Ekonomi Campura
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan secara
turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga
kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan.2. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat
Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.
3. Sistem Ekonomi Bebas/Liberal
Sistem ekonomi liberal disebut juga ekonomi pasar, yaitu sistem ekonomi di mana pengelolaan ekonomi diatur oleh kekuatan pasar (permintaan dan penawaran). Sistem ekonomi ini menghendaki adanya kebebasan individu dalam melakukan kegiatan ekonomi. Artinya, setiap individu diakui keberadaanya dan mereka bebas bersaing.
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang berusaha mengurangi kelemahan-kelemahan yang timbul dalam sistem ekonomi terpusat dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran pemerintah bekerja sama dengan pihak swasta dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
C. Sistem Perekonomian Indonesia
Sistem perekonomian di Indonesia mengalami kegundahan yang mengakibatkan para tokoh negara berusaha merumuskan sistem perekonomian yang tepat bagi bangsa indonesia, baik secara individu maupun diskusi kelompok. Tokoh ekonomi indonesia saat itu, Sumitro Djojohadikusumo, dalam pidatonya di negara Amerika tahun 1949, menegaskan bahwa sistem yang dicita-citakan adalah ekonomi semacam campuran tetapi dalam proses perkembanganya telah disepakati suatu bentuk ekonomi baru yang dinamakan sebagai Sistem Ekonomi Pancasila yang didalamnya mengandung unsur penting yang disebut Demokrasi Ekonomi.
Sistem
Demokrasi Ekonomi dipilih karena memiliki ciri-ciri yang positif bagi
Indonesia, diantaranya adalah :
- Perekonomian disusun sebagai usaha bersama atas asas kekeluargaan.
- Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
- Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendakinya serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
- Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
- Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan sepenuhnya dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
- Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
Dengan
demikian perkonomian Indonesia tidak mengizinkan adanya :
- Free fiht liberalism, yaitu adanya suatu kebebasan usaha yang tidak terkendali sehingga memungkinkan terjadinya eksploitasi kaum ekonomi yang lemah dan terjajah dengan akibat semakin bertambah luasnya jurang pemisah si kaya dan si miskin.
- Etatisme, yaitu keikutsetaan pemerintah yang terlalu dominan sehingga mematikan motivasi dan kreasi masyarakat untuk berkembang dan bersaing secara sehat. Jadi masyarakat hanya bersikap pasif saja
- Monopoli,suatu bentuk pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok tertentu, sehingga tidak memberikan pilihan lain pada konsumen untuk tidak mengikuti keingian sang monopoli. Disini konsumen seperti robot yang diatur untuk mengikuti jalannya permainan.
Faktor-faktor penyebab beberapa sistem perekonomian
Indonesia adalah :
- Program tersebut disusun oleh tokoh yang relatif bukan bidangnya, namun oleh tokoh politik, sehingga keputusan yaang dibuat cenderung menitikberatkan pada masalah politik bukan masalah ekonomi.
- Akibat lanjutan dari kegagalan diatas dana negara yang seharusnya di alokasikan untuk kepentingan kegiatan ekonomi justru di alokasikan untuk kepentingan politik dan perang.
- Adanya kecenderungan terpengaruh untuk mennggunakan sistem perekonomian yang tidak sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia.
D. Para Pelaku Ekonomi
·
Sistem ekonomi kerakyatan sendi utamanya adalah
UUD 1945 pasal 33 ayat (1), (2), dan (3). Bentuk usaha yang sesuai dengan ayat
(1) adalah koperasi, dan bentuk usaha yang sesuai dengan ayat (2) dan (3)
adalah perusahaan negara. Adapun dalam penjelasan pasal 33 UUD 1945 yang
berbunyi “hanya perusahaan yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak boleh
di tangan seorang”. Hal itu berarti perusahaan swasta juga mempunyai andil di
dalam sistem perekonomian Indonesia. Dengan demikian terdapat tiga pelaku utama
yang menjadi kekuatan sistem perekonomian di Indonesia, yaitu perusahaan negara
(pemerintah), perusahaan swasta, dan koperasi. Ketiga pelaku ekonomi tersebut
akan menjalankan kegiatan-kegiatan ekonomi dalam sistem ekonomi kerakyatan.
Sebuah sistem ekonomi akan berjalan dengan baik jika pelaku-pelakunya dapat
saling bekerja sama dengan baik pula dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian
sikap saling mendukung di antara pelaku ekonomi sangat dibutuhkan dalam rangka
mewujudkan ekonomi kerakyatan.
·
Lalu dalam ekonomi makro
kita mengenal empat pelaku ekonomi :
·
1. Sektor rumah tangga
2. Sektor swasta
3. Sektor pemerintah, dan
4. Sektor luar negeri
2. Sektor swasta
3. Sektor pemerintah, dan
4. Sektor luar negeri
PENUTUP
Seperti kita tahu, negara kita masih banyak memiliki
keterbatasan dalam hal keuangan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Dengan
terbatasnya kemampuan keuangan negara untuk mendorong perekonomian, kebijakan
ekonomi makro diarahkan untuk mendorong peranan masyarakat dalam pembangunan
dengan menghilangkan berbagai kendala yang menghambat. Di samping itu
langkah-langkah kebijakan lebih serius akan ditempuh untuk meningkatkan
pemerataan dan sekaligus mendorong potensi pembangunan yang belum termanfaatkan
selama ini antara lain di sektor pertanian, industri, dan di wilayah perdesaan
serta efektivitas dari kebijakan fiskal akan ditingkatkan dengan mempertajam
prioritas pembangunan ke dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang memberi
dampak besar bagi masyarakat luas.
Dalam kaitan itu, pertumbuhan ekonomi didorong
terutama dengan meningkatkan investasi dan ekspor non-migas. Peningkatan
investasi dan daya saing ekspor dilakukan dengan mengurangi biaya tinggi yaitu
dengan menyederhanakan prosedur perijinan, mengurangi tumpang tindih kebijakan
antara pusat dan daerah serta antar sektor, meningkatkan kepastian hukum
terhadap usaha, menyehatkan iklim ketenagakerjaan, meningkatkan penyediaan
infrastruktur, menyederhanakan prosedur perpajakan dan kepabea-an, serta
meningkatkan fungsi intermediasi perbankan dalam menyalurkan kredit kepada
sektor usaha. Peranan masyarakat dalam penyediaan infrastruktur akan makin
ditingkatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selanjutnya, kualitas pertumbuhan ekonomi ditingkatkan
dengan mendorong pemerataan pembangunan antara lain dengan mendorong
pembangunan pertanian dan meningkatkan kegiatan ekonomi perdesaan. Kualitas
pertumbuhan juga didorong dengan memperbaiki iklim ketenagakerjaan yang mampu
meningkatkan penciptaan lapangan kerja dengan mengendalikan kenaikan Upah
Minimum Provinsi agar tidak terlalu tinggi dibandingkan dengan laju inflasi,
memastikan biaya-biaya non-UMP mengarah pada peningkatan produktivitas tenaga
kerja, serta membangun hubungan industrial yang harmonis antara perusahaan dan
tenaga kerja. Kualitas pertumbuhan juga didorong dengan meningkatkan akses
usaha kecil, menengah, dan koperasi terhadap sumber daya pembangunan.
Upaya untuk mengurangi jumlah penduduk miskin akan
didorong oleh berbagai kebijakan lintas sektor mengarah pada penciptaan
kesempatan usaha bagi masyarakat miskin, pemberdayaan masyarakat miskin,
peningkatan kemampuan masyarakat miskin, serta pemberian perlindungan sosial
bagi masyarakat miskin. Stabilitas ekonomi dijaga melalui pelaksanaan kebijakan
moneter yang berhati-hati serta pelaksanaan kebijakan fiskal yang mengarah pada
kesinambungan fiskal dengan tetap memberi ruang gerak bagi peningkatan kegiatan
ekonomi.
Stabilitas ekonomi juga akan didukung dengan ketahanan
sektor keuangan melalui penguatan dan pengaturan jasa keuangan, perlindungan
dana masyarakat, serta peningkatan koordinasi berbagai otoritas keuangan
melalui jaring pengaman sistem keuangan secara bertahap. Dengan demikian, perlu
dicatat sekurang-kurangnya terdapat delapan langkah atau syarat yang dibutuhkan
untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2007 ini.
- Pngeluaran pemerintah yang tepat waktu dan tepat sasaran.
- Implementasi pembangunan infrastruktur bidang energi dan transportasi serta restrukturisasi mesin-mesin tesktil.
- Peningkatan ekspor nonmigas.
- Tidak naiknya harga-harga komoditas yang diatur pemerintah.
- Kelancaran distribusi terutama barang-barang kebutuhan pokok.
- Peningkatan investasi dan kapasitas produksi sektor riil.
Keenam langkah ini merupakan wewenang dan tanggung
jawab pemerintah selaku otoritas fiskal dan sektor riil. Adapun dua agenda
lainnya ialah menjaga kestabilan makroekonomi terutama inflasi dan mendorong
fungsi intermediasi perbankan. Kedua agenda ini merupakan tanggung jawab BI
sebagai otoritas moneter dan perbankan.
http://herdy92.wordpress.com/2012/03/07/sistem-perekonomian/
0 komentar:
Posting Komentar