Kamis, 17 November 2011

Tulisan 2

Diposting oleh Rika Febriyanti di 05.57
FRANCHISE / WARALABA
Sistem Waralaba : Franchise atau dalam bahasa Indonesia diistilahkan dengan Waralaba adalah salah satu sistem dalam dunia perdagangan yang hingga saat ni masih dianggap sangat menguntungkan. Bahkan tak kurang dari seorang pakar franchising, Amir Karamoy, menganggap sistem waralaba merupakan salah satu sistem perdagangan yang kebal terhadap resesi ekonomi. Namun demikian, perusahaan-perusahaan di Indonesia hingga saat ini belum terlalu banyak yang mengimplementasikan dan memanfaatkan sistem waralaba tersebut, karena sistem ini dipahami secara terbatas. Padahal, di negara maju seperti Amerika, sistem ini merupakan tulang punggung ekonominya, apabila pemahaman sistem ini dapat dilakukan secara benar, dan sangat boleh jadi sistem ini akan berkembang baik di Indonesia.
Salah satu keuntungan dari sistem waralaba ini adalah usaha yang dijalankan akan cepat berkembang, semakin banyak perusahaan yang melakukan franchise, berarti usaha yang dijalankan akan cepat dikenal masyarakat. Sedangkan perusahaan yang bertindak sebagai franchisee juga menjadi sangat menguntungkan, karena label dan segala atribut dan produknya telah dikenal oleh masyarakat umum. Dipihak lain, masyarakat juga sangat diuntungkan, karena sistem ini mengharuskan setiap cabang punya standar yang sama dengan perusahaan induk, baik di bidang : promosi, desain, proses produksi dan pelayanannya.
Tidak mengherankan kalau ada pengusaha atau perusahaan yang dalam waktu relatif singkat mampu tumbuh dan berkembang menjadi besar berkat sistem waralaba tersebut. Sistem waralaba ini sebenarnya tidak hanya cocok untuk usaha restoran atau makanan, namun karena di Indonesia sistem ini banyak dikembangkan di bidang restoran. Sistem waralaba (penggunaan merek terkenal) pada dasarnya adalah salah satu sistem perluasan pasar, yang dilakukan oleh perusahaan yang telah mantap atau mapan dan punya nama. Manajemen dan tingkat profitabilitas perusahaan induk biasanya telah stabil, sehingga bisa memberi keuntungan timbal balik antara perusahaan induk dan perusahaan.

Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo Food Business Bernuansa Islam
Menapaki perjalanan usaha usaha Rumah Makan sejak didirikan tahun 1991, hingga sekarang membuat kami semakin yakin betapa sayangya Allah SWT kepada hamba-hamba-Nya.
Agama telah memberi petunjuk kepada kami bahwa bekerja bersungguh-sungguh merupakan aktifitas yang sangat mulia di sisi Allah. Dari agama pula kami tahu bahwa jihad bukan hanya berkonotasi berperang (mengangkat senjata) mempertahankan agama Allah. Bekerja dan berusaha bersungguh-sungguh untuk meningkatkan kualitas hidup, adalah bagian dari makna jihad itu sendiri.
Keyakinan itu mendorong kami menjalankan usaha Rumah Makan Wong Solo bernuansa Islam, menetapkan landasan filosofinya Al-Qur'an surat Ash-Shaff 10-11, dengan motto " Ayam Bakar Wong Solo halalan Tayyiban".
Rumah Makan Wong Solo sendiri pertama berdiri tahun 1991 di Medan dengan hanya bermodalkan uang Rp 2.500.000,-. Namun dengan kesungguhan dalam menjalankan usaha serta berpijak pada nilai-nilai keislaman R.M. Wong Solo saat ini telah berkembang menjadi 16 outlet. Cabang-cabang tersebut antara lain adalah Medan, Banda Aceh, PAdang, Solo, Bali, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Malang, Yogyalarta, Kebon Jeruk, Kalimalang, Bintaro, muntilan dan segera dibuka Cibubur, Bogor dan Bandung .
Disamping sistem Total Service, Ayam Bakar Wong solo telah memiliki standarisasi bumbu, hingga kesamaan rasa di antara outlet bisa terjaga mutunya. Maka Ayam Bakar Wong Solo dapat dimiliki oleh setiap orang dengan sistem waralaba (franchise) yang syarat-syaratnya telah ditetapkan oleh sistem manajemen Ayam Bakar Wong Solo. Ditargetkan tahun 2005 gerai ayam bakar Wong Solo telah ada di kota-kota propinsi di seluruh Indonesia, dan negara-negara ASEAN pada tahap selanjutnya. Usaha tersebut tidak terlepas dari dukungan penuh dari PT. Sarana Sumut Ventura baik material maupun manajemen.
Ayam Bakar Wong Solo adalah rumah makan, artinya Ayam Bakar Wong Solo adalah tempat makan dan minum. Pelanggan juga dapat membuat variasi sendiri menu-menu baik lauk, sayur maupun minuman yang ada. Variasi atau silang tersebut antara lain Ayam Bakar/goreng. Aneka Ikan Bakar/goreng, Sate Udang, Sate Cumi, Sate Ayam, Sate Kambing, Ikan Goreng Tepung, Aneka sayur, Aneka balado/sambal, bahkan Chinese Food seperti saos tomat, saos tauco, saos tiram, steam (kukus), asam manis, cah kailan/brokoli menambah aneka rasa. Dengan variasi tersebut pelanggan justru akan lebih kerasan menikmati hidangan yang disajikan oleh Ayam Bakar Wong Solo.
Pelanggan dapat hadir setiap hari dalam satu bulan tanpa harus mengulang menu yang pernah dinikmatinya. Lebih kurang lima puluh (50) menu Ayam Bakar Wong Solo tersebut memiliki cita rasa yang khas, artinya, walaupun nama menu-menu Ayam Bakar Wong Solo diambil dari menu-menu populer yang sudah ada sebelumnya, akan tetapi cita rasanya pasti akan beda. Perbedaan itu justru membuat + 50 menu tersebut bukan hanya sebagai pendamping dari menu Ayam Bakar, tetapi juga menjadi menu yang menjadi idola dari masing-masing pelanggan.
Naluri memasak yang kami miliki sejak kecil, dikarenakan kami tumbuh di lingkungan keluarga yang memiliki usaha rumah makan dimana usaha tersebut merupakan usaha turun temurun. Bermodalkan naluri tersebut kami merancang sendiri menu-menunya dan bukan belajar dari buku, juru masak atau orang lain. Disamping itu, nilai lebih Ayam Bakar Wong Solo adalah Halalan Thayyiban, halal artinya produk-produk yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang adalah halal dan diproses dengan memperhatikan khukum-hukum Allah. Thayyiban (baik) artinya menu-menu yang disajikan berasal dari bahan-bahan yang segar (fresh) dan memiliki nilai gizi yang tinggi, disamping itu Zakat 2,5% dari hasil usaha digunakan untuk hal-hal kemaslahatan. 

Wong Solo sukses Dengan Nuansa Islam
Terkadang bisa muncul perasaan ketakutan pada seseorang saat melangkah, jika langkah yang diambilnya dipandang berbeda dengan cara-cara konvensional di tengah masyarakat. Hal itulah yang pertama kali dirasakan oleh pemilik Wong Solo saat pertama kali mengambil keputusan untuk mengelola rumah makan Wong Solo dengan nuansa Islam.
Wong Solo berusaha menepis anggapan masyarakat kalau kita mengidentifikasi dengan sesuatu yang dianggap cenderung eksklusif. Seperti rumah makan dengan label nuansa Islam, asumsi masyarakat dengan menganggap bahwa rumah makan ini hanya untuk orang Islam. Tetapi Wong Solo mengembangkan cara beragama yang inklusif memberi pelayanan kepada konsumen dari semua segmen masyarakat lintas suku, agama, ras dan golongan, sehingga dalam kenyataaanya di berbabagai outlet pengunjung yang terbanyak adalah etnis Tionghoa.
Pada setiap outlet diusahakan agar suasana islami nampak terasa dengan jelas. Ini bisa dilihat pada kenyataan misalnya :
" Semua karyawati memakai jilbab;
" Kuliah agama tujuh menit (Kultum) dilakukan untuk karyawan dan karyawati sebelum memulai pekerjaannya, dengan menegaskan nilai-nilai yang terkandung dalam hadits-hadits pendek;
" Pengajian dengan metode diskusi bagi para staf/pimpinan yang dilaksanakan secara reguler;
" Setiap menejer harus lancar membaca Al-qur'an dan mampu menjadi khatib Jum'at.
" Wong Solo juga membersihkan hasil usahanya dengan mengeluarkan zakat 10 % melalui amil zakat Wong Solo.
Oleh karenanya landasan filosifi proses perjalan usaha Wong Solo adalah Al-Qur'ánul Karím, khususnya surat As-Sháf : 10-11: " Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih ?, ( yaitu) : Kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui."
Untuk meningkatkan pengetahuan dan pendalaman agama bagi para staf, dan untuk menjaga agar proses perjalanan usaha Wong Solo dapat menetapi nilai-nilai ajaran Islam, ditetapkan seorang manajer spiritual Islam yaitu Prof.Dr. Syahrin Harahap, MA Guru Besar IAIN Sumatera Utara.

Manajemen Wong Solo :
1 .Manajemen Wong Solo menyediakan tempat
2. Menentukan lokasi sesuai dengan karakteristik Wong Solo
3. Membangun rumah makan sesuai dengan standar yang ada
4. Mengisi peralatan yang digunakan, mempergunakan perlengkapan dapur, mebeler         lampu merek, desain & billboard, spanduk-spanduk serta dekorasi interior
    Memberikan standar-standar berupa :
- Menu Wong Solo serta cara pembuatannya
- Manajemen pengendalian persediaan, administrasi, keuangan dan pemasaran
- Manajemen pelayanan
- Manajemen SDM
5. Dukungan manajemen pengelolaan rumah makan yang berkesinambungan
6. Dukungan promosi tingkat lokal maupun internasional


Paket Franchise
Wong Solo menawarkan paket Franchise selama 10 tahun (hak waralaba) dengan paket-paket sebagai berikut
1. Paket A 1.000.000.000 dengan kapasitas 200 seats
2. Paket B 800.000.000 dengan kapasitas 150 seats
3. Paket C 600.000.000 dengan kapasitas 125 seats
4. Paket D 400.000.000 dengan kapasitas lebih kurang 80 seats
Dana tersebut termasuk franchise fee 10 tahun, pembangunan rumah makan, pembelian peralatan, preparasi dan pra operasi (tidak termasuk sewa tanah) Rumah makan Wong Solo mengenakan royalti fee 6% dari penjualan setiap bulan


Keuntungan-keuntungan Waralaba Wong Solo Bagi Pemilik
- Jaringan yang luas tersebar di kota-kota besar di seluruh Indonesia
- Tingkat pengembalian investasi yang sangat tinggi
- Manajemen Islamic (Insya Allah sukses dunia dan akhirat)

Apa dampak positif dan negatif dari waralaba Bagi Perkembangan Ekonomi di Indonesia.
Dampak positifnya yang pertama, membantu mengurangi jumlah pengangguran. Kedua, pemasukan devisa bertambah seiring ekspansi waralaba lokal yang sekarang sudah merambah ke luar negeri. Ketiga, ketahanan ekonomi juga terbantu. Sebab, mau krisis atau tidak, waralaba tetap bisa eksis. Terbukti sejak tahun 1990-an, meski dihantam krisis, waralaba tetap jalan, bahkan berkembang pesat setelah itu.
Sementara dampak negatifnya, kalau dijalankan dengan benar tidak akan ada. Untuk itu, semua pihak perlu bekerja sama mengawasi jalannya peraturan yang ada, baik itu pemerintah, pihak asosiasi, maupun para franchisor dan franchisee.
Saat ini, waralaba sudah menjadi trademark bagi bisnis yang ingin dapat uang secara cepat dan mudah. Alhasil, banyak orang berlomba-lomba terjun ke bidang ini. Yang dikhawatirkan adalah ikutnya orang-orang yang tidak bertanggung jawab dalam arena waralaba. Beberapa MLM ada yang telah mengubah namanya menjadi personal franchise.
Sumber:


0 komentar:

Posting Komentar

 

Welcome to My Blog Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei