AKUNTANSI INTERNASIONAL &
INTERNASIONALISASI PASAR MODAL
Upaya
“harmonisasi” akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum Komite
Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Perusahaan
yang mencari modal di Luar pasar domestic maupun investor yang mencoba
melakukan diversifikasi investasi didunia internasional sama-sama menghadapi
makin banyaknya persoalan yang diakibatkan oleh perbedaan ukuran, penyajian,
dan audit akuntansi di banyak Negara. Upaya harmonisasi akuntansi internasional
menjadi makin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya
globalisasi bisnis internasioonal dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak
perusahaan. Upaya harmonisasi melibatkan para penentu standar akuntansi,
pengatur pasar surat berharga, bursa efek, dan pihak penyaji atau pengguna
laporan keuangan diseluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan
keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia,
merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi
akuntansi ini.
Standar yang terharmonisasi bersifat
komatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Istilah konvergensi yang diasosiasikan dengan Dewan Standar Akuntansi
Internasional (IASB). Konvergensi
kini menjadi istilah yang lazim dipakai, dan harmonisasi makin jarang dipakai.
Patut dicatat bahwa kedua proses ini tidak harus berate bahwa standar nasional
digantikan oleh standar internasional, karena dua standar tersebut dapat hidup
berdampingan.
Konvergensi akuntansi mencakup
konvergensi:
1.
standar
akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian).
2.
Penyajian
terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh
perusahaan go public.
3.
Standar
audit.
Survei Konvergensi Internasional
Manfaat
Kovergensi Internasional
Pendukung konvergensi
internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T.
Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat,
mengatakan hal di bawah ini pada Septembaer 2004:
Pada tahap konsep, menjadi pihak
pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan
ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan keuangan di inggris,
akan dibaca pula dengan perasaan yang sama oleh pembaca di Prancis, Jepang,
Amerika, Kanada, Cina, atau Jerman. Pengungkapan yang relevan bagi investor di
Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya
bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara lainnya. Dengan memiliki
standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan
menguntungkan investor serta mengurangi biaya akses masuk pasar modal di
seluruh dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha yang baik dan bermanfaat
bagi para investor.
Pada Apriil 2005, Nicolaisen menulis:
Kekuatan kunci yang menyokong
susunan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia adlah berupa ekspansi
lanjutan yang kuat dari pasar modal di semua Negara dan hasrat Negara-negara
untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil, dan tidak tersendat-sendat
sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasar modal yang sedang
berkembang membutuhkan ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan
kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi dari para investor.dengan memiliki dan
menggenggam susunan standar akuntansi bersama berkualitas tinggi, seorang
investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Jika laporan keuangan suatu
perusahaan disusun dengan mengacu pada standar akuntansi yang tidak berkualitas
tinggi atau standar akuntansi yang tidak dikenal oleh para investor, maka
investor tersebut tidak akan dapat sepeniuhnya memahami prospek perusahaan
sehingga akan mengakibatkan premi berisiko dalam berinvestasi di perusahaan
yang bersangkutan. Hal ini pun karenanya akan meningkatkan biaya relatif
perusahaan dalam mendapatkan modal. Hal yang paling parah adlah akan banyak
waktu yang terbuang dan investor akan kesulitan untuk membedakan antara peluang
investasi yang baik dan tidak. Para investor kemungkinan akan memilih untuk
berinvestasi pada peluang yang mereka anggap lebih aman karena akan memberikan
keuntungan yang lebih besar.
Laporan keuangan yang disusun
dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu
investor dalam memahami peluang investasi, berbeda jika dengan laporan keuangan
yang disusun dengan standar akuntansi yang berbeda di setiap Negara. Tanpa
standar bersama, investor-investor di seluruh dunia akan menghabiskan waktu dan
tenaga mereka untuk memahami dan
mengubah laporan keuangan tersebut agar mereka dapat dengan yakin menimbang
–nimbang peluang usaha. Proses ini akan membuang-buang waktu dan akan sulit,
bahkan terkadang menyebabkan investor bertanya-tanya tentang isi dan
komparabilitasnya. Selain itu, jika seorang investor disuguhkan informasi
keuangan yang isinya beragam, bergantung pada standar akuntansi yang
dipakainya, investor tersebut akan merasa ragu dengan hasil keuangan yang
sebenarnya dari perusahaan tersebut, yang akan menyebabkan ketidakyakinan dari
investor untuk berinvestasi.
Dengan menggunakan
seperangkat standar akuntansi bersama, biaya untuk penerbit efek akan menjadi
lebih rendah. Ketika suatu perusahaan memasuki pasar saham yang diluar
yurisdiksi negaranya, perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya tambahan
untuk membuat laporan keuangan dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi
yang berbeda. Biaya-biaya ini terdiri atas biaya bagi personalia dan auditor
dalam mempelajari, penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan
besar dapat dioptimalkan jika perusahaan tersebut lebih jarang menggunakan
model akuntansi yang terpisah.
Terakhir surat kabar
mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya
antara lain:
·
Para
investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi.
Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi.
Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
·
Perusahaan-perusahaan
dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan
akuisisi area usaha.
·
Pengetahuan
dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
·
Ide-ide
terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam
mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.
Singkatnya, sebagian besar
argument mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan
efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.
Kritik
terhadapa Standar Internasional
Proses menjadikan standar akuntansi menjadi standar
internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC- Komite
Standar Akuntansi Internasional dibentuk), sebagian orang mengatakan bahwa
standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit.
Dengan berpendapat bahwa akuntansi sebagai ilmu pengetahuan sosial telah
berkembang dalam fleksibilitas, para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk
beradaptasi terhadap situasi-situasi yang sangat berbeda merupakan nilai
terpenting adri akuntansi. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat
cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi,
dan lingkungan ekonomi di stiap Negara. Sebagian kritikus juga berfikir bahwa
proses internasionalisasi ini akan menjadi suatu tantangan yang tidak bias
diterima secara politis bagi kedaulatan setiap Negara.
Para
pengamat yang lain menyatakan bahwa firma-firma pelayanan akuntansi
internasional yang luas menggunakan standar akuntansi internasional sebagai
alat untuk memperluas pasar mereka. Muncul pula ketakutan bahwa penggunaan
standar internasional akan menciptakan ‘standar
overload’ .
Terakhir,
kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk
perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak
terdaftar tanpa akuntabilitas publik.
Rekonsiliasi
dan Pengakuan Bersama
Seiring
berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia,
masalah-maslah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam
yurisdiksi luar negeri pun menjadi lebih penting. Seperti yang ditulis
sebelumnya, para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan
membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan laporan
keuangan lintas batas Negara.
Dua
pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi
maslah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara
(1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ timbal balik). Dengan
adanya rekonsiliasi firma-firma asing dapat menyususn laporan keuangan dengan
menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus
memberikan rekonsiliasi antara critical
accounting measure pengukuran akuntansi kritis (misalnya laba bersih dan ekuitas pemegang
saham)yang berlaku di negaranya dan di Negara di mana laporan keuangan tersebut
diajukan.
Evaluasi
Pertentangan
mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak sepenuhnya diselesaikan.
Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun,
bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi
internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara
luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional akan terus berlanjut
atau bahkan meningkat. Di samping adanya perdebatan tersebut, semua hal
mengenai akuntansi sedang berada dalam proses harmonisasi dunia. Banyak
perusahaan dengan sukarela mengadopsiInternational Financial Reporting Standar
(IFRS). Jumlah Negara yang telah mengapdosi IFRS makin bertambah. Negara-negara
tersebut menggunakan IFRS sebagai dasar bagi standar Negara mereka, serta
mengijinkan penggunaan IFRS. Organisasi internasional yang maju dan badan
penyusunan standar di seluruh dunia menyokong tujuan-tujuan dari harmonisasi
pengungkapan dan audit dinilai mengesankan.
Keberhasilan
usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi
internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon alami
terhadap tuntutan ekonomi.
Beberapa
Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
1995 – Jacob
Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntansi independen mendesak
dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
1961 – Groupe
d’Etudee, yang terdiri atas professional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk
memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
1966 –
Accountants International Study Group dibentuk oleh institusi professional di
Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973 –
International Accounting Standards Committee (IASC) didirikan.
Ikhtisar
Organisasi Besar Internasional yang Medukung Konvergensi Akuntansi
Enam
organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi
internasional dan dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1.
international
Accounting Standards Board (IASB)
2.
Commision
of the European Union (EU)
3.
International
Organization of Securrities Commissions (IOSCO)
4.
International
Federation of Accountants (IFAC)
5.
United
Nations Intergovernmental Working Group of E xperts on Standard of Accounting
and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference Trade and
Development (UNCTAD)
6.
Organization
For Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards
(OECD Working Group)
International Accounting Standards Board
IASB merupakan badan
penetapan standar independen untuk sector pribadi yang didirikan pada 1973 oleh
organisasi akuntansi professional di Sembilan Negara dan direstrukturisasi pada
tahun 2001.
IASB memiliki tujuan sebagai berikut:
1.
mengembankan,
untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas
tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi
berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan
kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di pasar modal
dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
2.
Memajukan
penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3.
Memperhatikan
kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna
memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
4.
Meningkatkan
kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap Negara serta standar akuntansi
internasional dan standar pelaporan keuangan internasioal.
Standar
Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
IASB (sebagaimana pendahulunya IASC)
selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima
oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC
mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari
standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan
persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya
lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan
ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO
mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.
Struktur
IASB Baru
IASB
telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001.
Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
1.
Dewan
Pengawas.
2.
Badan
Pengurus IASB
3.
Dewan
Penasihat Standar
4.
International Financial Reporting
Interpretations Committee
(IFRIC)
IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan
standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi
yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan
standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap
standar.
Pengakuan
dan Dukungan bagi IASB
IFRS
kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut:
1.
digunakan
oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang
bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan.
2.
Diterima
oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan
dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS.
3.
Diakui
oleh EC dan badan internasional lainnya.
Para
penyusun standar dari Australia/Selandia Baru, Kanada, Prancis, Jerman,
Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menjadi rekanan IASB dalam penentuan standar
mereka.
Respon
U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Securities
and Exchange Commission (SEC) menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi
agar standar IASB dapat diterima :
1.
standar
tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi
yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
2.
Standar
tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan
comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk
pengunkapan penuh.
3.
Standar
tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti
Kemudian
pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup
kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah
dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan
standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing
untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan
rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.
UNI
EROPA
Salah
satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan
Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan
instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
1.
meningkatkan
modal untuk basis Uni Eropa
2.
menetapkan
kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative
3.
mencapai
satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
Komite
Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera
setelah komite ini dibentuk.
Pedoman
Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan
Pedoman
Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan
akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja
Uni Eropa.
Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan
tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi.
Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan
tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan
professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory).
Pedoman ini
berisi persyaratan dalam menunjuk dan memberhentikan auditor, standar audit,
pendidikan professional lanjutan, rotasi auditor, dan pengawas Negara.
Pendekatan
Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa
Tahun
1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan menyelarasan akuntansi.
Pendekatan ini bernama Strategi Akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan
bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas
bahwa perusahaan-perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat
dan pasar dunia lainnya akan bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi
Uni Eropa.
Pedoman
keempat dan ketujuh juga dikembangkan tahun 2013 untuk menghilangkan
inkonsistensi antara pedoman yang lain dan IFRS. Akhirnya, beberapa
perkembangan telah dirancang untuk memperkuat pelaksanaan IFRS di Eropa. Tahun
2003, komite Regulator Sekuritas Eropa mengadopsi Standar 1 mengenai Informasi
Keuangan. Standar ini berisi 21 prinsip yang bertujuan untuk mengembangkan dan
menerapkan pendekatan bersama akan pelaksanaan IFRS di seluruh Uni Eropa.
Internasional
Organization Of Securities Commissions (IOSCO)
Internasional
Organization Of Securities Commissions (IOSCO) yang terdiri atas regulator
sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk :
1.
Bekerja
sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara
pasar yang adil, efisien, dan baik
2.
Bertukar
informasi tentang pengalaman setiap Negara guna memajukan perkembangan pasar
domestic
3.
Menyatukan
usaha setiap Negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap
transaksi sekuritas di setiap Negara.
4.
Saling
membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara
teliti dengan menindak segala pelanggaran.
Sepuluh Standar Pengungkapan.
1.
Identitas
Direksi, Pengurus Senior, dan Penasihat serta Lporan Pertanggung jawaban.
2.
Statistik
dan Jadwal yang diharapkan.
3.
Informasi
Utama
4.
Informasi
tentang perusahaan
5.
Tinjauan
dan Prospek Operasional dan Keuangan
6.
Direksi
dan Pengurus
7.
Transaksi
antara Pemegang Saham Besar dan Pihak Terkait
8.
Informasi
Keuangan
9.
Penawaran
10. Informasi Tambahan
Prinsip
Pengungkaoan Terus-menerus dan Pelaporan Pengembangan Materi
1.
Unsur
Utama dari Kewajiban Pengungkapan Terus-menerus
2.
Ketepatan
Waktu
3.
Pengungkapan
yang Simultan dan Identik
4.
Penyampaian
Informasi
5.
Kreteria
pengungkapan
6.
Perlakuan
yang Sama pada Setiap Pengungkapan
International
Federatioan Of Accountants (IFAC)
Standar
audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa
standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti.
Audit eksternal
di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai
audit (independen, eksternal) dapat dilihat.
1.
Alasan
utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
2.
Tanggung
jawab auditor beragam diseluruh kota
3.
Orang
yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
4.
Negara-negara
sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi
audit
5.
Auditor
menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan
hukum
Tugas
professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja.
Badan penyusun standar IFAC adalah :
1.
International
Accounting Education Standards Board
2.
International Auditing and Assurance Standards
Board
3.
International
Ethics Standards Board for Accountants
4.
International
Public Sector Accounting Standards Board
Panitian
Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
1.
Panel
Penasihat Pemenuhan
2.
Komite
Negara Berkembang
3.
Komite
Pencalonan
4.
Komite
Akuntan Profesional dalam bisnis
5.
Komite
Usaha Kecil Menengah
6.
Komite
Auditor Transnegara
Badan
Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar
Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok
di bawah ini :
1.
Pengenlan
Kerja
2.
Prinsip
dan Tanggung Jawab Umum
3.
Perkiraan
Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
4.
Bukti
Audit
5.
Penggunaan
Kerja Lainnya
6.
Area
Khusus
IFAC
memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan
IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu
diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti
ISA.
Kelompok
Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam
International Standards Of Accounting and Reporting
ISAR
didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang
berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR
merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan
terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah.
ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah,
Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang
berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.
Sumber : Choi, Frederick. D.S, dan Gary
K. Meek. 2010.International Accounting. Edisi 6. Buku 1. Jakarta Salemba Empat