Sabtu, 04 Juli 2015

PERBEDAAN PSAK 1 DAN PSAK 56

Diposting oleh Rika Febriyanti di 07.50 0 komentar
Nama Kelompok         : Amalia Husna
  Andi Ronika Purba
  Hanni Dwijayanti
  Ibah Sitisyaibah
  Rika Febriyanti
  Rupika Husna Sari

Kelas                           : 4EB03
Materi                         : PSAK 1 dan PSAK 56


Ø  Perbedaan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK No. 1 Tahun 2009
Terdapat perubahan antara PSAK No. 1 Tahun 2013 dengan PSAK No. 1 Tahun 2009. Perubahan tersebut didasarkan atas:
1.     Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
2.     Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009
3.     Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 Tahun 2010 yaitu pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif
4.     Sikronisasi dengan IAS terkait format
5.     Pendekatan penyajian standar dengan revisi – tidak menyajikan ulang semua standar
6.     Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini
7.     Terdapat perbedaan IAS 1 dengan PSAK 1.

Berikut beberapa perubahan yang terjadi dalam hal judul laporan, definisi, komponen laporan keuangan, informasi komparatif dan penyajian penghasilan komprehensif lain:
Hal
PSAK 1 2013
PASAK 1 2009
Judul Laporan
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Definisi
Tidak memberikan definisi:-Laba Rugi-Pemilik-Penyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi Komprehensif
Memberikan definisi:-Laba Rugi-Pemilik-Penyesuaian ReklasifikasiTotal Laba Rugi Komprehensif
Komponen Laporan Keuangan
-Laporan posisi keuangan-Lapoean laba rugi dan penghasilan komprehensif lain-Laporan perubahan ekuitas-Laporan arus kas-Catatan atas laporan keuangan-Informasi komparatif
-Laporan posisi keuangan-Laporan laba rugi komprehensif-Laporan perubahan ekuitas-Laporan arus kas-Catatan atas laporan keuangan
Informasi Komparatif
-Informasi komparatif minimum-Informasi komparatif tambahan
Tidak terdapat pengaturan
Penyajian Penghasilan Komprehensif Lain
Disajikan berdasarkan kelompok:1. Pos-pos yang akan direklasifikasikan ke laba rugi2. Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan ke laba rugi
Disajikan dalam kelompok Penghasilan komprehensif lain

Ø  Perbedaan antara PSAK No. 56 Tahun 2010 dengan PSAK No. 56 Tahun 1999
PSAK 56 (2010)
PSAK 56 (1999)
Ruang Lingkup
Penyajian laba per saham hanya boleh disajikan pada laporan laba rugi tersendiri, jika entitas menyajikan komponen laba rugi pada laporan laba rugi tersendiri.       
Tidak diatur
LPS Dasar dan Dilusian
LPS Dasar dan Dilusian dihitung atas:
  • laba atau rugi yang dapat dia tribusikan dan,
  • jika disajikan, laba atau rugi operasi normal berkelanjutan yang dapat diatribusikan ke pemegang saham biasa entitas induk.    
Laba per saham dasar dan dilusian dihitung atas laba atau rugi yang dapat diatribusikan.   
PSAK 56 (2010)
PSAK 56 (1999)
Kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas 
Mengatur kontrak yang dapat diselesaikan dengan saham biasa atau kas pilihan entitas (at the entity’s option) dan pilihan pemegang kontrak (at the holder’s option).            
           
Tidak diatur
Opsi jual yang diterbitkan (written put option)           
Mengatur perlakuan kontrak yang mewajibkan entitas membeli kembali sahamnya (misalnya written put option, forward purchase contract)    
Tidak diatur


Kompetensi Global dan Internasional Pasar Modal

Diposting oleh Rika Febriyanti di 07.45 0 komentar
AKUNTANSI INTERNASIONAL & INTERNASIONALISASI PASAR MODAL

Upaya “harmonisasi” akuntansi di seluruh dunia sebenarnya dimulai sebelum Komite Standar Akuntansi Internasional (IASC) didirikan pada tahun 1973. Perusahaan yang mencari modal di Luar pasar domestic maupun investor yang mencoba melakukan diversifikasi investasi didunia internasional sama-sama menghadapi makin banyaknya persoalan yang diakibatkan oleh perbedaan ukuran, penyajian, dan audit akuntansi di banyak Negara. Upaya harmonisasi akuntansi internasional menjadi makin pesat pada dasawarsa 1990-an, sesuai dengan berkembangnya globalisasi bisnis internasioonal dan pasar surat berharga, serta meningkatnya pencantuman saham oleh banyak perusahaan. Upaya harmonisasi melibatkan para penentu standar akuntansi, pengatur pasar surat berharga, bursa efek, dan pihak penyaji atau pengguna laporan keuangan diseluruh dunia, serta meningkatnya kebutuhan pengguna laporan keuangan untuk membandingkan informasi dari perusahaan-perusahaan di dunia, merupakan (dan masih menjadi) kekuatan pendorong bagi gerakan harmonisasi akuntansi ini.
            Standar yang terharmonisasi bersifat komatibel, sehingga tidak mengandung pertentangan. Istilah konvergensi yang diasosiasikan dengan Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB). Konvergensi kini menjadi istilah yang lazim dipakai, dan harmonisasi makin jarang dipakai. Patut dicatat bahwa kedua proses ini tidak harus berate bahwa standar nasional digantikan oleh standar internasional, karena dua standar tersebut dapat hidup berdampingan.
            Konvergensi akuntansi mencakup konvergensi:
1.     standar akuntansi (yang membahas ukuran dan penyajian).
2.     Penyajian terkait penawaran surat berharga dan daftar bursa efek yang dibuat oleh perusahaan go public.
3.     Standar audit.





Survei Konvergensi Internasional
Manfaat Kovergensi Internasional
Pendukung konvergensi internasional menyatakan bahwa banyak manfaat yang telah dirasakan. Donald T. Nicolaisen, mantan kepala akuntan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat, mengatakan hal di bawah ini pada Septembaer 2004:
Pada tahap konsep, menjadi pihak pendukung memang mudah. Laporan akuntansi yang secara transparan mencerminkan ilmu ekonomi mengenai transaksi kepada pembaca laporan keuangan di inggris, akan dibaca pula dengan perasaan yang sama oleh pembaca di Prancis, Jepang, Amerika, Kanada, Cina, atau Jerman. Pengungkapan yang relevan bagi investor di Italia, Yunani, atau Timur Tengah, memiliki kemungkinan yang sama bergunanya bagi investor di Amerika Serikat, dan di Negara lainnya. Dengan memiliki standar berkualitas tinggi dalam akuntansi, audit, dan pengungkapan akan menguntungkan investor serta mengurangi biaya akses masuk pasar modal di seluruh dunia. Pendeknya, pertemuan merupakan usaha yang baik dan bermanfaat bagi para investor.

Pada Apriil 2005, Nicolaisen menulis:
Kekuatan kunci yang menyokong susunan standar akuntansi yang diterima di seluruh dunia adlah berupa ekspansi lanjutan yang kuat dari pasar modal di semua Negara dan hasrat Negara-negara untuk mencapai pasar modal yang kuat, stabil, dan tidak tersendat-sendat sehingga dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan ekonomi. Pasar modal yang sedang berkembang membutuhkan kepercayaan dan pemahaman tingkat tinggi dari para investor.dengan memiliki dan menggenggam susunan standar akuntansi bersama berkualitas tinggi, seorang investor akan memiliki pemahaman dan kepercayaan yang lebih.
Jika laporan keuangan suatu perusahaan disusun dengan mengacu pada standar akuntansi yang tidak berkualitas tinggi atau standar akuntansi yang tidak dikenal oleh para investor, maka investor tersebut tidak akan dapat sepeniuhnya memahami prospek perusahaan sehingga akan mengakibatkan premi berisiko dalam berinvestasi di perusahaan yang bersangkutan. Hal ini pun karenanya akan meningkatkan biaya relatif perusahaan dalam mendapatkan modal. Hal yang paling parah adlah akan banyak waktu yang terbuang dan investor akan kesulitan untuk membedakan antara peluang investasi yang baik dan tidak. Para investor kemungkinan akan memilih untuk berinvestasi pada peluang yang mereka anggap lebih aman karena akan memberikan keuntungan yang lebih besar.
Laporan keuangan yang disusun dengan mengacu pada standar akuntansi bersama akan dapat lebih membantu investor dalam memahami peluang investasi, berbeda jika dengan laporan keuangan yang disusun dengan standar akuntansi yang berbeda di setiap Negara. Tanpa standar bersama, investor-investor di seluruh dunia akan menghabiskan waktu dan tenaga   mereka untuk memahami dan mengubah laporan keuangan tersebut agar mereka dapat dengan yakin menimbang –nimbang peluang usaha. Proses ini akan membuang-buang waktu dan akan sulit, bahkan terkadang menyebabkan investor bertanya-tanya tentang isi dan komparabilitasnya. Selain itu, jika seorang investor disuguhkan informasi keuangan yang isinya beragam, bergantung pada standar akuntansi yang dipakainya, investor tersebut akan merasa ragu dengan hasil keuangan yang sebenarnya dari perusahaan tersebut, yang akan menyebabkan ketidakyakinan dari investor untuk berinvestasi.
Dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi bersama, biaya untuk penerbit efek akan menjadi lebih rendah. Ketika suatu perusahaan memasuki pasar saham yang diluar yurisdiksi negaranya, perusahaan tersebut harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membuat laporan keuangan dengan menggunakan seperangkat standar akuntansi yang berbeda. Biaya-biaya ini terdiri atas biaya bagi personalia dan auditor dalam mempelajari, penggunaan sumber daya untuk penulisan standar kemungkinan besar dapat dioptimalkan jika perusahaan tersebut lebih jarang menggunakan model akuntansi yang terpisah.
Terakhir surat kabar mengusulkan “global GAAP (prinsip akuntansi yang berlaku umum)”. Keuntungannya antara lain:
·      Para investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam berinvestasi. Portofolio lebih bermacam-macam dan risiko keuangan dapat dikurangi. Transparansi dan persaingan di pasar global akan lebih terjaga.
·      Perusahaan-perusahaan dapat meningkatkan strategi dalam mengambil keputusan mengenai merger dan akuisisi area usaha.
·      Pengetahuan dan keahlian akuntansi dapat ditransfer tanpa batasan ke seluruh dunia.
·      Ide-ide terbaik yang muncul dari aktivitas berstandar nasional dapat ditonjolkan dalam mengembangkan standar global dengan kualitas terbaik.

Singkatnya, sebagian besar argument mengenai konvergensi akuntansi memiliki tujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam operasional dan alokasi di pasar modal.

Kritik terhadapa Standar Internasional
Proses  menjadikan standar akuntansi menjadi standar internasional juga menimbulkan kritik. Di awal tahun 1971 (sebelum IASC- Komite Standar Akuntansi Internasional dibentuk), sebagian orang mengatakan bahwa standar internasional terlalu sederhana untuk memecahkan masalah yang rumit. Dengan berpendapat bahwa akuntansi sebagai ilmu pengetahuan sosial telah berkembang dalam fleksibilitas, para kritikus bersikeras bahwa kemampuan untuk beradaptasi terhadap situasi-situasi yang sangat berbeda merupakan nilai terpenting adri akuntansi. Para kritikus ragu jika standar internasional dapat cukup fleksibel untuk mengatasi perbedaan-perbedaan latar belakang, tradisi, dan lingkungan ekonomi di stiap Negara. Sebagian kritikus juga berfikir bahwa proses internasionalisasi ini akan menjadi suatu tantangan yang tidak bias diterima secara politis bagi kedaulatan setiap Negara.
Para pengamat yang lain menyatakan bahwa firma-firma pelayanan akuntansi internasional yang luas menggunakan standar akuntansi internasional sebagai alat untuk memperluas pasar mereka. Muncul pula ketakutan bahwa penggunaan standar internasional akan menciptakan ‘standar overload’ .
Terakhir, kritikus bersikeras bahwa standar internasional tidaklah cocok untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, terutama perusahaan yang tidak terdaftar tanpa akuntabilitas publik.

Rekonsiliasi dan Pengakuan Bersama
Seiring berkembangnya penerbitan dan perdagangan ekuitas di seluruh dunia, masalah-maslah yang berhubungan dengan pendistribusian laporan keuangan dalam yurisdiksi luar negeri pun menjadi lebih penting. Seperti yang ditulis sebelumnya, para pendukung berpendapat bahwa konvergensi internasional akan membantu menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan proses pengajuan laporan keuangan lintas batas Negara.
Dua pendekatan lainnya telah dimaksimalkan sebagai solusi yang sesuai bagi maslah-masalah yang berhubungan dengan pengajuan laporan keuangan lintas Negara (1) rekonsiliasi, dan (2) pengakuan bersama (yang juga dikenal dengan sebutan ‘reciprocity’ timbal balik). Dengan adanya rekonsiliasi firma-firma asing dapat menyususn laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi yang diterima di negaranya, tetapi juga harus memberikan rekonsiliasi antara critical accounting measure pengukuran akuntansi kritis  (misalnya laba bersih dan ekuitas pemegang saham)yang berlaku di negaranya dan di Negara di mana laporan keuangan tersebut diajukan.

Evaluasi
Pertentangan mengenai harmonisasi atau konvergensi memang tidak sepenuhnya diselesaikan. Opini-opini yang menentang harmonisasi memiliki manfaat tersendiri. Namun, bukti-bukti terbaru menunjukkan bahwa tujuan harmonisasi akuntansi internasional mengenai akuntansi, pengungkapan, dan audit telah diterima secara luas sehingga kecenderungan akan konvergensi internasional akan terus berlanjut atau bahkan meningkat. Di samping adanya perdebatan tersebut, semua hal mengenai akuntansi sedang berada dalam proses harmonisasi dunia. Banyak perusahaan dengan sukarela mengadopsiInternational Financial Reporting Standar (IFRS). Jumlah Negara yang telah mengapdosi IFRS makin bertambah. Negara-negara tersebut menggunakan IFRS sebagai dasar bagi standar Negara mereka, serta mengijinkan penggunaan IFRS. Organisasi internasional yang maju dan badan penyusunan standar di seluruh dunia menyokong tujuan-tujuan dari harmonisasi pengungkapan dan audit dinilai mengesankan.
Keberhasilan usaha-usaha konvergensi terbaru yang dilakukan oleh organisasi-organisasi internasional dapat menjadi ciri bahwa konvergensi terjadi sebagai respon alami terhadap tuntutan ekonomi.

Beberapa Peristiwa Penting Dalam Sejarah Penyusunan Standar Akuntansi Internasional
1995 – Jacob Kraayenhof, partner pendiri firma besar Eropa akuntansi independen mendesak dimulainya pembuatan standar akuntansi internasional.
1961 – Groupe d’Etudee, yang terdiri atas professional akuntan aktif, dibangun di Eropa untuk memberi saran pada pejabat Uni Eropa mengenai masalah-masalah akuntansi.
1966 – Accountants International Study Group dibentuk oleh institusi professional di Kanada, Inggris, dan Amerika Serikat.
1973 – International Accounting Standards Committee (IASC) didirikan.

Ikhtisar Organisasi Besar Internasional yang Medukung Konvergensi Akuntansi
Enam organisasi telah menjadi pemain kunci dalam menentukan standar akuntansi internasional dan dalam memajukan penyelarasan akuntansi internasional :
1.     international Accounting Standards Board (IASB)
2.     Commision of the European Union (EU)
3.     International Organization of Securrities Commissions (IOSCO)
4.     International Federation of Accountants (IFAC)
5.     United Nations Intergovernmental Working Group of E xperts on Standard of Accounting and Reporting (ISAR), bagian dari United Nations Conference Trade and Development (UNCTAD)
6.     Organization For Economic Cooperation and Development Working Group on Accounting Standards (OECD Working Group)

International Accounting Standards Board
IASB merupakan badan penetapan standar independen untuk sector pribadi yang didirikan pada 1973 oleh organisasi akuntansi professional di Sembilan Negara dan direstrukturisasi pada tahun 2001.
IASB memiliki tujuan sebagai berikut:
1.     mengembankan, untuk kepentingan public, seperangkat standar akuntansi dunia yang berkualitas tinggi, mudah dimengerti dan tidak sulit dilaksanakan, yang menuntut informasi berkualitas tinggi, transparan, dan sebanding mengenai laporan keuangan dan kondisi keuangan lainnya, guna membantu perusahaan-perusahaan di pasar modal dunia dan pengguna lainnya dalam membuat keputusan bisnis.
2.     Memajukan penggunaan dan penerapan yang tepat dari standar-standar yang dibuat.
3.     Memperhatikan kebutuhan khusus perusahaan kecil menengah dan perkembangan ekonomi guna memenuhi tujuan nomor 1 dan 2.
4.     Meningkatkan kualitas konvergensi standar akuntansi di setiap Negara serta standar akuntansi internasional dan standar pelaporan keuangan internasioal.

Standar Inti IASC dan Persetujuan IOSCO
         IASB (sebagaimana pendahulunya IASC) selama ini tengah berjuang mengembangkan standar akuntansi yang akan diterima oleh regulator sekuritas di seluruh dunia. Sebagai bagian dari usaha ini, IASC mengadopsi rencana kerja untuk menghasilkan suatu inti yang komprehensif dari standar-standar berkualitas. Pada juli 1995, Komite Teknis IOSCO menyatakan persetujuannya akan rencana kerja yang telah disusun. Standar inti pun akhirnya lengkap dengan adanya persetujuan dari IAS 39 pada Desember 1998. Tinjauan ulang IOSCO akan standar inti dimulai tahun 1999, dan pada tahun 2000 IOSCO mengesahkan penggunaan standar IASC pendataan dan penawaran lintas batas.

Struktur IASB Baru
IASB telah direstrukturisasi bertemu untuk pertama kalinya di tahun 2001. Kepengerusan IASB setelah diubah antara lain:
1.     Dewan Pengawas.
2.     Badan Pengurus IASB
3.     Dewan Penasihat Standar
4.     International Financial Reporting Interpretations Committee (IFRIC)

IASB mengikuti proses yang diperlukan dalam penyusunan standar akuntansi. Setiap standar, IASB biasanya menerbitkan naskah diskusi yang berisi persyaratan-persyaratan yang mungkin diajukan dalam pembuatan standar, serta berisi argument-argumen yang mendukung dan menentang setiap standar.

Pengakuan dan Dukungan bagi IASB
IFRS kini diterima secara luas di seluruh dunia. Standar tersebut:
1.     digunakan oleh banyak Negara sebagai dasar persyaratan akuntansi di Negara yang bersangkutan atau diadopsi secara keseluruhan.
2.     Diterima oleh banyak bursa saham dan regulator yang memperbolehkan perusahaan asing dan dalam negeri untuk mengajukan laporan keuangan yang disusun sesuai dengan IFRS.
3.     Diakui oleh EC dan badan internasional lainnya.

Para penyusun standar dari Australia/Selandia Baru, Kanada, Prancis, Jerman, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) menjadi rekanan IASB dalam penentuan standar mereka.

Respon U.S. Securities and Exchange Commission terhadap IFRS
Securities and Exchange Commission (SEC) menyatakan bahwa tiga syarat yang harus dipenuhi agar standar IASB dapat diterima :
1.     standar tersebut harus berisi susunan inti yang terdiri atas prinsip-prinsip akuntansi yang menyeluruh dan dapat diterima secara luas.
2.     Standar tersebut harus berkualitas tinggi-standar tersebut harus dapat menunjukkan comparability dan transparansi, dan standar tersebut harus tersedia untuk pengunkapan penuh.
3.     Standar tersebut harus diterapkan dan diinterprestasikan secara teliti
Kemudian pejabat-pejabat senior SEC menunjukkan bahwa jika IASB dan FASB membuat cukup kemajuan dalam menggabungkan standar mereka, dan jika kemajuan yang cukup telah dibuat dalam menciptakan prasarana untuk proses interpretasi dan penguatan standar akuntansi, SEC akan mempertimbangkan untuk mengijinkan anggota asing untuk berbisnis di Amerika Serikat dengan menggunakan IFRS tanpa harus melakukan rekonsiliasi dangan GAAP Amerika Serikat.

UNI EROPA
Salah satu cita-cita Uni Eropa adalah untuk mencapai penggabungan pasar keuangan Eropa. Untuk mencapai cita-citanya ini, uni Eropa telah memperkenalkan instruksi dan melaksanakan prakarsa besar untuk :
1.     meningkatkan modal untuk basis Uni Eropa
2.     menetapkan kerangka hukum bersama dalam pasar sekuritas dan derivative
3.     mencapai satu susunan standar akuntansi bagi perusahaan-perusahaan yang terdaftar
Komite Eropa kemudian menyusun program besar penyelarasan hukum perusahaan segera setelah komite ini dibentuk.

Pedoman Keempat, Ketujuh, dan Kedelapan

Pedoman Uni Eropa Keempat, yang dikeluarkan tahun 1978, merupakan susunan aturan akuntansi yang paling luas dan paling mencakuo segala hal dalam kerangka kerja Uni Eropa.
            Pedoman Ketujuh, yang dikeluarkan tahun 1983, membahas masalah laporan keuanagan Konsolidasi.
            Pedoman Kedelapan, yang dikeluarkan tahun 1984, menyentuh beragam aspek kualifikasi orang berwenang dan professional untuk melakukan audit yang secara hukum dibutuhkan (statutory).
Pedoman ini berisi persyaratan dalam menunjuk dan memberhentikan auditor, standar audit, pendidikan professional lanjutan, rotasi auditor, dan pengawas Negara.

Pendekatan Baru Uni Eropa dan Intgrasi Pasar Keuangan Eropa
Tahun 1995, Komisi Eropa mengadopsi pendekatan baru akan menyelarasan akuntansi. Pendekatan ini bernama Strategi Akuntansi yang baru. Komisi ini mengumumkan bahwa Uni Eropa perlu bergerak segera supaya dapat memberikan sinyal yang jelas bahwa perusahaan-perusahaan yang mencari pencatatan bursa di Amerika Serikat dan pasar dunia lainnya akan bias tetap berada dalam kerangka kerja akuntansi Uni Eropa.
Pedoman keempat dan ketujuh juga dikembangkan tahun 2013 untuk menghilangkan inkonsistensi antara pedoman yang lain dan IFRS. Akhirnya, beberapa perkembangan telah dirancang untuk memperkuat pelaksanaan IFRS di Eropa. Tahun 2003, komite Regulator Sekuritas Eropa mengadopsi Standar 1 mengenai Informasi Keuangan. Standar ini berisi 21 prinsip yang bertujuan untuk mengembangkan dan menerapkan pendekatan bersama akan pelaksanaan IFRS di seluruh Uni Eropa.

Internasional Organization Of Securities Commissions (IOSCO)
Internasional Organization Of Securities Commissions (IOSCO) yang terdiri atas regulator sekuritas yang berasal lebih dari 100 negara. IOSCO bertujuan untuk :
1.     Bekerja sama bersama untuk memajukan peraturan standar tinggi agar dapat memelihara pasar yang adil, efisien, dan baik
2.     Bertukar informasi tentang pengalaman setiap Negara guna memajukan perkembangan pasar domestic
3.     Menyatukan usaha setiap Negara untuk membuat standard an pengawasan yang tepat terhadap transaksi sekuritas di setiap Negara.
4.     Saling membantu memajukan integritas pasar dengan menerapkan standar-standar secara teliti dengan menindak segala pelanggaran.
Sepuluh  Standar Pengungkapan.
1.     Identitas Direksi, Pengurus Senior, dan Penasihat serta Lporan Pertanggung jawaban.
2.     Statistik dan Jadwal yang diharapkan.
3.     Informasi Utama
4.     Informasi tentang perusahaan
5.     Tinjauan dan Prospek Operasional dan Keuangan
6.     Direksi dan Pengurus
7.     Transaksi antara Pemegang Saham Besar dan Pihak Terkait
8.     Informasi Keuangan
9.     Penawaran
10.  Informasi Tambahan

Prinsip Pengungkaoan Terus-menerus dan Pelaporan Pengembangan Materi
1.     Unsur Utama dari Kewajiban Pengungkapan Terus-menerus
2.     Ketepatan Waktu
3.     Pengungkapan yang Simultan dan Identik
4.     Penyampaian Informasi
5.     Kreteria pengungkapan
6.     Perlakuan yang Sama pada Setiap Pengungkapan


International Federatioan Of Accountants (IFAC)
Standar audit berkualitas tinggi merupakan hal yang penting untuk memastikan bahwa standar akuntansi diinterprestasikan dan diterapkan dengan teliti.
Audit eksternal di 10 negara Benua Eropa, Amerika, dan Asia. Poin-poin dibawah ini, mengenai audit (independen, eksternal) dapat dilihat.
1.     Alasan utama dari audit eksternal ini beragam di seluruh dunia
2.     Tanggung jawab auditor beragam diseluruh kota
3.     Orang yang dapat melakukan audit, bermacam-macam di seluruh dunia
4.     Negara-negara sekarang ini telah mengambil langkah untuk mempererat control akan profesi audit
5.     Auditor menghadapi tanggung jawab yang makin tinggi untuk meningkatkan penguasaan badan hukum

Tugas professional IFAC dilakukan melalui badan penyusunan standard an panitia kerja. Badan penyusun standar IFAC adalah :
1.     International Accounting Education Standards Board
2.      International Auditing and Assurance Standards Board
3.     International Ethics Standards Board for Accountants
4.     International Public Sector Accounting Standards Board

Panitian Kerja IFAC adalah sebagai berikut :
1.     Panel Penasihat Pemenuhan
2.     Komite Negara Berkembang
3.     Komite Pencalonan
4.     Komite Akuntan Profesional dalam bisnis
5.     Komite Usaha Kecil Menengah
6.     Komite Auditor Transnegara

Badan Standar Asuransi dan Auditing Internasional IFAC mengeluarkan Standar Internasional tentang Auditing (ISA), yang disusun ke dalam kelompok-kelompok di bawah ini :
1.     Pengenlan Kerja
2.     Prinsip dan Tanggung Jawab Umum
3.     Perkiraan Risiko dan Respon terhadap Resiko yang telah diperkirakan
4.     Bukti Audit
5.     Penggunaan Kerja Lainnya
6.     Area Khusus
IFAC memiliki hubunganyang dekat organisasi internasional lainnya, seperti IASB dan IOSCO. Laporan keuangan dari perusahaan-perusahaan yang makin banyak itu diaudit sesuai dengan Standar International IFAC tentang Auditing. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, semua audit laporan keuangan di Uni Eropa harus mengikuti ISA.

Kelompok Kerja Para Ahli Antar Pemerintahan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam International Standards Of Accounting and Reporting

ISAR didirikan tahun 1982 dan satu-satunya kelompok kerja antar pemerintahan yang berdedikasi terhadap akuntansi dan auditing pada level badan hukum. ISAR merupakan pedukung awal pelaporan lingkungan, dan prakarsa terkini difokuskan terhadap penguasaan dan akuntansi badan hukum oleh perusahaan kecil menengah. ISAR juga telah melakukan proyek bantuan teknis di sejumlah wilayah, Uzbekistan, serta merancang dan mengembangkan program pembelajaran  akuntansi jarak jauh di wilayah Afrika yang berbahasa Prancis. ISAR Update diterbitkan dua kali dalam setahun.

Sumber : Choi, Frederick. D.S, dan Gary K. Meek. 2010.International Accounting. Edisi 6. Buku 1. Jakarta Salemba Empat

 

Welcome to My Blog Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei